Thursday, August 26, 2010

Rumah Joglo Antik yang Sesuai Dengan Nilai Seni Anda

Apa itu Rumah Joglo ?

Rumah Joglo adalah rumah adat masyarakat Jawa. Terdiri dari 2 bagian utama yakni Pendapa dan dalem. Bagaian pendapa adalah bagian depan Rumah Joglo yang mempunyai ruangan luas tanpa sekat-sekat, biasanya digunakan untuk menerima tamu atau ruang bermain anak dan tempat bersantai keluarga. Bagian dalem rumah joglo adalah bagian dalam rumah yang berupa ruangan kamar, ruang kamar dan ruangan lainnya yang bersifat lebih privasi. Ciri-ciri bangunan adalah pada bagian atap Pendapanya yang menjulang tinggi seperti gunung.

Jenis Variasi Banguna Rumah Joglo
  1. Joglo limasan lawakan atau “joglo lawakan”.
  2. Joglo Sinom
  3. Joglo Jompongan
  4. Joglo Pangrawit
  5. Joglo Mangkurat
  6. Joglo Hageng
  7. Joglo Semar Tinandhu
 Nilai Seni yang Terkandung Di Rumah Joglo

Bangunan Rumah Joglo menimbulkan interpretasi arsitektur Jawa yang mencerminkan ketenangan.
Tak hanya megah, indah, sarat makna dan nilai-nilai sosiokultural, arsitektur bangunan joglo juga dapat meredam gempa.Sebuah bangunan joglo yang menimbulkan interpretasi arsitektur Jawa mencerminkan ketenangan, hadir di antara bangunan- bangunan yang beraneka ragam. Interpretasi ini memiliki ciri pemakaian konstruksi atap yang kokoh dan bentuk lengkung-lengkungan di ruang per ruang.
Joglo merupakan kerangka bangunan utama dari rumah adat Kudus terdiri atas soko guru berupa empat tiang utama dengan pengeret tumpang songo (tumpang sembilan) atau tumpang telu (tumpang tiga) di atasnya. Struktur joglo yang seperti itu, selain sebagai penopang struktur utama rumah,juga sebagai tumpuan atap rumah agar atap rumah bisa berbentuk pencu.
Pada arsitektur bangunan rumah joglo, seni arsitektur bukan sekadar pemahaman seni konstruksi rumah, juga merupakan refleksi nilai dan norma masyarakat pendukungnya. Pada bagian pintu masuk memiliki tiga buah pintu,yakni pintu utama di tengah dan pintu kedua yang berada di samping kiri dan kanan pintu utama. Ketiga bagian pintu Rumah Joglo tersebut memiliki makna simbolis bahwa kupu tarung yang berada di tengah untuk keluarga besar, sementara dua pintu di samping kanan dan kiri untuk besan.